top of page
  • Gambar penulisatikah zulkiflee

Sistem HVAC Inverter vs Non-Inverter: Mana yang Harus Anda Pilih?


Salah satu keputusan penting dalam memilih sistem HVAC (pemanas, ventilasi, dan pendingin udara) yang tepat untuk tempat tinggal atau bisnis anda adalah apakah akan memilih inverter atau non-inverter. Memahami perbedaan antara keduanya dapat membantu anda membuat keputusan yang memenuhi kebutuhan kenyamanan dan tujuan efisiensi energi anda.


Bagaimana Cara Kerjanya?


Inverter dan non-inverter terletak pada komponen kompresor yang berfungsi mensirkulasikan refrigeran dalam sistem bertekanan. Tujuan dari kedua sistem ini adalah untuk mengatur suhu dalam ruangan dan menjaga tingkat kenyamanan. Namun, mereka mencapai tujuan ini melalui cara yang berbeda, terutama melalui cara kerja kompresornya.


1.      Sistem HVAC Inverter:


Dengan memperkenalkan kompresor berkecepatan variabel, sistem inverter telah memajukan industri HVAC. Berbeda dengan sistem konvensional yang beroperasi pada kecepatan tetap, sistem inverter memiliki kemampuan untuk mengatur kecepatan kompresor sesuai dengan kebutuhan pendinginan atau pemanasan.


Berbeda dengan sistem non-inverter, sistem ini memiliki komponen tambahan iaitu 'driver inverter', juga dikenal sebagai penggerak AC atau penggerak frekuensi variabel (VFD). Merupakan perangkat elektronik yang ditempatkan pada unit HVAC, berfungsi untuk mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dan bertugas untuk mengontrol kecepatan.


Sistem inverter secara terus-menerus menyesuaikan kecepatan kompresor agar sesuai dengan keluaran yang diperlukan ketika suhu yang diinginkan ditetapkan. Jika suhu memerlukan penyesuaian yang signifikan, kompresor akan meningkat dengan cepat untuk memenuhi permintaan. Begitu pula sebaliknya, kompresor melambat dalam kondisi yang lebih ringan untuk mengonsumsi lebih sedikit energi namun tetap menjaga suhu dalam ruangan yang nyaman.


Pengoperasian dinamis ini tidak hanya memberikan kontrol suhu yang presisi namun juga memberikan penghematan energi yang signifikan dibandingkan dengan sistem non-inverter. Unit inverter HVAC terkenal dengan efisiensinya, pengoperasian yang lebih senyap, dan pengurangan keausan komponen karena siklus mulai-berhenti yang lebih sedikit.


2.      Sistem HVAC Non-Inverter:


Kecepatan tetap atau sistem konvensional, yang sering disebut sebagai sistem non-inverter, berfungsi dengan cara yang berbeda. Daripada menangani beban variabel, sistem dirancang untuk menangani beban puncak yang diharapkan. Kompresornya bekerja pada kecepatan konstan, dan biasanya bekerja dengan mekanisme hidup dan mati yang sederhana untuk mempertahankan suhu yang diinginkan (Elly, 2024).


Dalam sistem non-inverter, ketika suhu turun di bawah nilai yang ditetapkan, kompresor akan bekerja dengan kapasitas penuh untuk mendinginkan atau memanaskan ruangan dengan cepat. Kompresor kemudian berhenti bekerja hingga suhu yang diinginkan tercapai, menandai dimulainya siklus berikutnya (Zaman, 2024).


Meskipun sistem non-inverter dapat diandalkan dan telah menjadi standar selama bertahun-tahun, sistem ini mempunyai beberapa kelemahan. Siklus mulai-berhenti yang sering terjadi dapat mengakibatkan fluktuasi suhu, penurunan efisiensi, dan konsumsi energi yang lebih tinggi. Selain itu, kebisingan juga dapat dihasilkan oleh siklus kompresor yang tiba-tiba. Seterusnya, menyalakan dan mematikan kompresor secara terus-menerus akan menghabiskan lebih banyak energi dan dapat menyebabkan sistem menjadi lebih cepat rusak.

 

Memilih Sistem yang Tepat:


Sekarang perbedaan antara kedua sistem sudah jelas, bagaimana memutuskan sistem mana yang paling sesuai dengan kebutuhan? Di bawah ini adalah faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan:


1.       Efisiensi Energi: Sistem inverter umumnya lebih hemat energi, terutama di iklim sedang. Sistem inverter dapat menjadi pilihan yang lebih baik jika penghematan energi menjadi prioritas.


2.      Kenyamanan: Kompresor berkecepatan variabel pada sistem inverter memungkinkan kontrol suhu yang lebih akurat dan pengoperasian yang lebih senyap. Jika kenyamanan optimal dan kebisingan minimal diutamakan, sistem inverter mungkin lebih disukai.


3.      Biaya Awal vs Penghematan Jangka Panjang: Meskipun sistem inverter pada awalnya sering kali memiliki biaya di muka yang lebih tinggi dibandingkan unit non-inverter, sistem ini dapat menghasilkan penghematan tagihan energi yang signifikan dalam jangka panjang. Saat mengambil keputusan, potensi penghematan jangka panjang dan anggaran harus dipertimbangkan.


Ringkasan:


Kesimpulannya, kita dapat menyimpulkan bahwa baik inverter maupun non-inverter memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing:


Perbandingan

 HVAC Inverter

HVAC Non-Inverter

Kecepatan Kompresor

Dapat disesuaikan

Tetap

Efisiensi Energi

Tinggi

Rendah

Pengatur Suhu

Tepat

Tidak tepat

Tingkat Kebisingan

Rendah

Tinggi

Biaya Instalasi

Tinggi

Rendah

Umur Panjang Sistem

Lebih lama

Singkat

Ukuran

Lebih besar

Lebih kecil

TCW Group, sebagai produsen HVAC terpadu yang berbasis di Malaysia, mampu memberikan layanan mulai dari desain unit berdasarkan aplikasi yang disesuaikan, hingga manufaktur dan perakitan unit lengkap.

 

Jika anda memiliki pertanyaan, silakan menghubungi kami di info@tcw-my.com


Referensi

 

Elly, F. (2024, January 2). Inverter Air Conditioner VS Non-Inverter: Which one should you go for? ArtiqAir. https://artiqair.com.my/en/inverter-air-conditioner-vs-non-inverter/ 



What does an inverter do ? | Fuji Electric Global. (n.d.). Fuji Electric Global. https://www.fujielectric.com/about/column/detail/inverter_01.html 


Zaman, S. (2024, May 8). Choosing the right AC: Inverter vs Non-Inverter. The Business Standard. https://www.tbsnews.net/supplement/choosing-right-ac-inverter-vs-non-inverter-844911 

7 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page